
Kamis, 15 Februari 2024
Membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
Tahap pelaksanaan adalah Tahap aksi P5 tema berekayasa dan bertekonologi untuk membangun NKRI pada Fase F ( kelas XII) , dimana judul yang di angkat untuk projek ini adalah membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakar sekitar dengan mensinergikan aspek sosial dan teknologi. Sesuai dengan judul yang diambil dari hasil asesmen diagnostik projek dan diskusi bersama koordinator dan fasilitor-fasilitator projek , ditentukanlah berbagai macam projek yang akan dibuat peserta didik untuk menyelasaikan masalah- masalah di masyarakat nantinya khusus nya di Desa Muara Untu.
Pada tahap pengenalan peserta didik, di arahkan untuk menentukan kelompok secara mandiri dan merencanakan projek yang dibuar juga secara mandiri. Adapun beberapa projek yang dibuat antara lain pembuatan pupuk kompos, hidroponik dalam ember, kincir air, pembuatan tinta spidol dari bahan alami, penjernih air dengan filter alami, replika rangkaian listrik paralel untuk rumah dan vakum cleaner dari barang bekas.
Kenapa peserta didik memilih projek dengan jenis yang berbeda? Karena diharapkan peserta didik dapat membangun karakter profil pelajar pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, bergotong royong dan kreatif.
Pembuatan projek ini melewati tahap kontekstualisasi dimana masing-masing projek di ujikan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan gelar karya dalam lingkup sekolah. Peserta didik pada masing-masing kelompok di arahkan untuk mengemukakan tujuan mereka membuat projek yang sudah dipilih secara mandiri. Tentunya tujuan inu harus sesuai dengan keadaan dan permasalahan lingkungan di Desa Muara Untu dan sebagai contoh penerapan projek berekayasa dan berteknologi.
Paparan tujuan dan harapannya yakni seperti pembuatan kompos yang dibuat oleh kelompok sevenpost yang beranggotan lila leka patmanegara, halimatusy syadiah, dilla, alfadiyah asyifa, Giska dan Siti Normaya. Mereka mengemukakan bahwa kompos yang mereka buat berasal dari sampah organik seperti sayuran dan kulit buah- buahan yang sudah dibuang kemudian diolah menjadi pupuk organik/kompos, dengan harapan nantinya karena mayoritas penduduk Desa Muara Untuk adalah petani , maka pupuk ini dapat di produksi dan digunakan oleh sekolah dan petani-petani di Desa Muara Untu.
Koordinator P5 Fase F Kelas XII: SRI WAHYUNI, S.Pd
Fasilitator : Eka Tria Oktaminingsih, S.Pd dan Adny Novita Sari, S.Pd

